Selasa, 17 Maret 2015

Puisi Akrostik

Menggores Harapan


Kutermenung dalam lautan kegelisahan yang menenggelamkanku di malam yang gelap kemerah-merahan.

Horizon biru lenyap ditelan kepungan kekuatan hitam yang bertaut padanya.

Angin ikut mengepakkan sayapnya pertanda pelampiasan amarahnya pada pohon-pohon kebahagiaan.

Irama sumbang pun ikut mengiringi setiap langkah lamunanku.

Ragam tanya hinggap di kalbuku akan indahnya syurga yang nan jauh di sana.

Untaian kata yang terucap di kalbuku melahirkan benih-benih harapan kepada-Mu.

Nafsuku yang egois ini tanpa sadar menggoreskan harapan, berharap akan memeluk syurga-Mu.


Namun, sekejap harapanku bermetamorfosis menjadi satu tanda tanya besar. Mungkinkah harapanku menjadi kenyataan?

Irama ajakan-Mu terkadang masih saja kuabaikan, terlena akan indahnya pesona dunia.

Sujudku yang kurang ini mungkin tak dapat menebus syurga-Mu. Namun, satu pintaku kepada Engkau Ya Allah.

Ampunilah segala kerikil-kerikil yang telah ku perbuat selama perjalanan hidupku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar