PRAKTIKUM VIII
Topik :
Arthropoda
Tujuan : Mengenal ciri-ciri umum phylum
Arthropoda dan membedakan kelompok-kelompok utama Arthropoda
Hari/tanggal : Kamis / 23 April 2015
Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP
UNLAM Banjarmasin
I.
ALAT DAN BAHAN
A. Alat :
1. Lup
2. Baki
3. Cawan
petri
4. Ether
(obat bius) dan kapas
5. Pinset
6. Alat
tulis
B. Bahan :
1.
Udang galah (Cambarus viridis)
2.
Belangkas (Limulus moluccanus)
3.
Lipan (Scolopendra morsitans)
4.
Kaki seribu (Julus virtagatus)
5.
Kecoa (Periplaneta americana)
6.
Laba-laba
II.
CARA KERJA
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Jika
hewan yang tersedia masih hidup, Hewan tersebut dimatikan atau dibius terlebih
dahulu. Memberikan eter (obat bius) pada lipan, kaki seribu, dan kecoa agar
mempermudah dalam mengamati morfologinya. Meletakkan kaki seribu, lipan, dan
kecoa pada cawan petri lalu memberikan obat bius dengan menggunakan kapas.
3. Mengamati
satu persatu hewan yang tersedia. Membuat gambar sketsa (bukan lukisan) pada
hewan yang diamati.
a. Belangkas
dan kecoa diamati dari arah dorsal dan ventral.
b. dan
kaki seribu diamati dari arah dorsal.
c. Udang
galah diamati dari arah lateral.
4. Menentukan
kelas-kelas hewan yang diamati dengan kunci identifikasi Arthropoda.
III. TEORI DASAR
Arthropoda merupakan filum terbesar dalam
kerajaan animalia. Dari sekitar 1.250.000 spesies hewan yang telah dikenal dan dideskripsikan,
1.000.000 diantaranya adalah Arthropoda. Dengan demikian, filum ini mencakup sekitar
80 % dari semua jenis hewan yang telah dikenal saat ini. Ini menggambarkan bahwa
filum ini merupakan kelompok hewan yang paling berhasil menghuni planet bumi.
Sebagai hasil dari daya adaptasi yang
tinggi, Arthropoda telah menyebar ke seluruh bagian bumi, baik daratan maupun
perairan, yang suhunya diatas titik beku dalam jangka waktu yang cukup lama
untuk memmungkinkan perkembangbiakan. Karena itu, anggota filum ini amat mudah
dijumpai di darat, perairan tawar, maupun laut. Selain itu, filum Arthropoda
juga mencakup satu-satunya kelompok hewan invertebrata yang dapat terbang.
Arthropoda merupakan hewan tubuhnya
bersegmen-segmen. Ada tiga ciri khas Arthropoda yang dapat dilihat dari luar.
Pertama adalah embelan yang berbuku-buku yang muncul berpasangan dari sebagian
atau semua segmen tubuh. Yang kedua adalah organisasi segmen-segmen ke dalam
bagian-bagian tubuh yang disebut tagmata
(tunggal :tagma). Yang ketiga adalah kutikula yang disekresikan oleh epidermis,
yang menyelubungi tubuh dan biasanya membentuk eksoskeleton yang keras kecuali
di bagian-bagian tubuh yang perlu lentur.
Kutikula secara berklala diganti, dalam proses ganti kulit, untuk memungkinkan
pertumbuhan.
Tadinya Arthropoda yang ada saat ini
dikelompokkan kedalam dua subfilum : Chelicerata dan Mandibulata, ditambah
dengan subfilum Trilobita yang telah punah. Namun belakangan ini, banyak
zoologiwan yang berpendapat bahwa sebenarnya Arthropoda tergolong kedalam empat
subfilum : Trilobita, Chelicerata, Crustacea, dan Uniramia.
Didalam subfilum Unimaria tercakup kelas Chilopoda, Diplopoda,
Pauropoda, Symphyla, yang semuanya tadinya
termasuk dalam kelas Myriapoda, dan kelas Insecta. Klasifikasi Arthropoda ada 8 : Crustacea, Onychopora,
Chilopoda, Diplopoda, Insecta, Arachnoidea, Pauropoda dan Symphyla.
Ciri-ciri umum Artropoda adalah :
- Mempunyai appendage yang beruas
- Tubuh simetri bilateral terdiri atas sejumlah ruas-ruas
- Tubuh dibungkus oleh zat kitin, sehingga merupakan eksoskleton (rangka luar).
- Biasanya ruas-ruas terdapat bagian-bagian yang tidak berkitin,sehingga ruas-ruas tersebut mudah untuk digerakkan.
- Mempunyai system syaraf tangga tali.
- Coelom pada hewan dewasa adalah kecil dan merupakan suatu rongga berisi darah dan disebut haemocoel.
Sedangkan ciri-ciri khusus dari
phylum Arthropoda yang dapat dilihat dari luar, yaitu:
1. Ada embelan yang berbuku-buku yang muncul
berpasangan dari sebagian atau semua segmen tubuh
2. Ada organisasi segmen-segmen ke dalam
bagian-bagian tubuh yang disebut tagmata
3. Ada kutikula yang disekresikan oleh
epidermis yang menyelubungi tubuh yang membentuk endoskeleton
Ciri-ciri umum dari kelas
Crustacea yaitu habitatnya di danau, air tawar, kolam dan sungai. Tubuhnya
terdiri dari cephalothorax dan abdomen serta bersegmen. Kerangka luarnya dari
zat kitin dan ciri yang terakhir yaitu makanan pokoknya berupa zat organik
hidup dan zat yang busuk. Ciri dari
kelas Insecta yaitu mulutnya terdiri dari 3 bagian yaitu mandible, maxille dan
labium. Tubuhnya terdiri atas kepala, thorax dan abdomen. Mempunyai sepasang
antenna dan biasanya terdiri dari 2 pasang sayap. Yang terakhir yaitu thoraxnya
terdiri atas 3 pasang kaki. Ciri dari kelas Chilopoda yaitu terdiri dari 15-173
segmen. Tubuhnya rata, dorsal ventral dan memiliki maxillipedes. Antenanya
panjang dengan 12 segmen. Ciri dari kelas Diplopoda yaitu habitatnya di darat
dan bernapas dengan trakea. Makanan pokoknya berupa sayuran yang membusuk.
Sistem ekskresinya berupa pembuluh malpighi. Ciri umum dari Pauropoda yaitu
habitatnya di darat dengan tubuh terdiri dari 12 segmen. Tidak memilki alat
pernapasan khusus. Makanan pokoknya berupabinatang kecil dan sayuran. Panjang
tubuhnya lebih kecil dari 2 mm. Ciri-ciri umum dari kelas Symphyla yaitu habitatnya
di tempat yang basah dengan tubuhnya yang bersegmen. Makanan pokoknya berupa
sayuran yang membusuk. Panjang tubuhnya bervariasi antara 2,8-6 mm.
Sub filum dari Onychopora hanya terdiri dari satu kelas yaitu kelas
Onychopora. Ciri-ciri umum dari kelas ini yaitu hidupnya dalam batu karang,
kulit kayu, tempat yang lembab serta aktif di malam hari. Mempunyai kelenjar sebagai pelindung dan
bergerak perlahan dengan kaki. Antena dari hewan ini sensitif. Sub filum dari
Chelicerata terdiri dari 5 kelas yaitu Merostomata, Arachnida, Pycnogonida,
Tardigrada dan Pentastomida. Kelas Merostomata mempunyai ciri-ciri yaitu
tubuhnya terdiri dari chephalothorax dan bernafas dengan insang. Memiliki 6
pasang laminate. Tidak bergerak dengan anggota tubuh. Memilki terminal segmen
tanpa sebuah caudal.
Ciri dari kelas Arachnida yaitu tubuhnya terdiri dari chelicerae,
cephalothorax dan perut. Bernapas dengan trakea dan paru-paru dan tidak memilki
antena dan rahang sejati. Kelas Pycnogonida ciri-cirinya yaitu hidup di laut
serta perkawinannya terpisah san cephalothorax dan perut mengalami reduksi.
Ciri-ciri dari kelas tardigrada yaitu hidup di lumut, air hangat dan air garam.
Tubuhnya terdiri dari 4 segmen dan tidak mempunyai sistem pernapasan, sirkulasi
dan ekskresi tetapi terdapat sistem saraf. Yang terakhir yaitu
perkembangbiakannya terpisah. Ciri dari kelas Pentastomida yaitu hidup di darat
dengan tubuh yang tidak memiliki segmen tetapi memilki dinding. Sistem
pernapasannya tidak ada dan juga sistem sirkulasi dan ekskresi. Perkembangbiakannya
terpisah.
V. ANALISIS DATA
1. Udang Galah (Cambarus viridis)
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Sub phylum : Mandibulata
Classis : Crustacea
Subclassis : Malacostraca
Ordo : Decapoda
Familia : Cambarusdae
Genus : Cambarus
Species : Cambarus
viridis
Sumber: Hegner & Engemann.1968.
Udang galah (Cambarus viridis) termasuk dalam kelas crustaceae
yang biasanya hidup di air tawar, di danau dan di kolam. Cambarus viridis
mempunyai tubuh
yang terdiri dari dua bagian yaitu cephalothorax dan
abdomen yang ditutupi oleh karapaks (tameng keras) yang menjulur ke depan
diantara kedua matanya yang disebut rastrum. Cephalothorax mempunyai
tiga belas alat tambahan, yang paling utama yaitu lima pasang kaki jalan yang
berubah fungsi menjadi kaki penjepit, lima pasang kaki jalan dan satu pasang
mata serta dua pasang antenna. Pada bagian caput terdapat mata dan antenna.
Abdomennya terbagi atas tujuh
segmen yaitu enam segmen yang memiliki kaki dengan ujung berbelah dan satu
segmen terakhir yang disebut telson. Sistem pencernaan makanannya dimulai dari mulut, lambung, usus dan anus.
Mulutnya terdiri dari satu pasang rahang muka (maxilla) yang kuat dan tajam,
dua pasang rahangf bawah (mandibula) untuk memegang makanan dan tiga pasang
kaki rahang.
Dinding lambungnya memilki gigi yang tajamyang terbuat dari kitin, sel-sel
kelenjar pencernaan, dan dua buah gastrolit (bulatan kapur) yang berguna
sebagai cadangan. Kapur untuk pengelupasan kulit. Lambungnya juga mempunyai zat
tanduk yang berfungsi untuk membantu mencernakan makanan dan mengeluarkan enzim protease.
Hewan ini memilki dua pasang mata yang majemuk yang tersusun
atas banyak unit optik yang disebut ommatidium. Juga memilki dua pasang antenna
yang pendek sebagai alat pencium dan sepasang yang panjang yang berfungsi
sebagai alat peraba dan pada pangkalnya terdapat alat keseimbangan yang berupa
butiran CaCO3.
Reproduksinya dengan pembuahan sel telur oleh sperma dan meetas menkadi
larva nauphilus yang mempunyai rambut getar serta berkaki 3 pasang (posterior).
2.
Belangkas (Limulus moluccanus)
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum :
Arthropoda
Sub phylum : Chelicerata
Classis :
Merostomata
Ordo :
Xiphosura
Familia :
Limulusidae
Genus :
Limulus
Species :
Limulus moluccanus
Sumber: Hegner & Engemann.1968.
Belangkas (Limulus moluccanus) termasuk dalam kelas
Arachnida dan hewan ini
habitatnya di laut. Kerangkanya banyak ditemukan di pinggir pantai. Limulus moluccanus mempunyai
panjang yang dapat mencapai 60 cm. Tubuhnya dibagi menjadi dua bagian, yaitu
chepalotorax dan abdomen, yang masing-masing tertutup oleh karapas yang
berkesinambungan, lalu melanjut sebagai ekor yang berbentuk tombak yang di
sebut telson.
Limulus
disebut juga kepiting raja, bagian tubuhnya terdiri dari bagian anterior berupa
prosoma dan bagian posterior berupa opisthosoma. Bagian prosomanya tidak
bersegmen, berbentuk semi sirkular dan karapaks. Pada bagian ini juga terdapat
sepasang mata media dan sepasang mata lateral. Selain itu juga pada bagian
prosoma ini terdapat 6 pasang appendage. Satu pasang pertama berupa celate
chelicera, 4 pasang kaki chelate dan yang terakhir satu pasang kaki non
chelate.
Pada bagian dorsal terdapat dua
pasang mata dan mempunyai ekor yang panjang yang disebut telson, sedang dari
arah lateral mempunyai kaki yang terletak di belakang mata dengan jumlah kaki 6
pasang. Mempunyai segmen-segmen tubuh yang ada sekat-sekat di tubuhnya. Bagian opisthosomanya berbentuk
heksagonal dan terdapat 6 pasang appendages. Pada satu pasang yang pertama
membentuk genital operkulum berupa 5 pasang paru-paru. Sistem respirasinya
yaitu dengan insang, sistem ekskresinya dengan coxal dan larvanya tribolit.
3.
Lipan (Scolopendra morsitans)
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum :
Arthropoda
Sub phylum : Mandibulata
Classis :
Chilopoda
Ordo :
Chilopodea
Familia :
Scolopendridae
Genus :
Scolopendra
Species : Scolopendra morsitans
Sumber: Hegner & Engemann.1968.
Lipan (Scolopendra morsitans) termasuk dalam
kelas Chilopoda. Scolopendra morsitans hidup di bawah
batu-batuan/timbunan tumbuhan yang telah membusuk. Scolopendra morsitans memiliki bentuk tubuh yang ramping dan pipih
dorsi ventral dengan segmentasi yang terlihat jelas. Pada tiap segmen tubuh
terdapat sepasang kaki yang terletak
lateral. Pada bagian kepala terdapat sepasang antena panjang yang berfungsi
sebagai penunjuk arah jalan atau sebagai penanda rangsangan yang ada
didepannya, sepasang mata yang masing-masing terdiri dari banyak oselli,
mandibula dan dua pasang maksila. Segmen pertama di tepi caudal dilengkapi
dengan sepasang cakar racun/toksilogmatha yang berfungsi sebagai proteksi
serangan musuh. Maksila pada caput berfungsi sebagai cakar pemegang mangsa.
Hewan ini mempunyai tubuh panjang
dan agak gepeng dengan warna coklat gelap, terdiri atas kepala dan badan yang
beruas-ruas (15 – 173 ruas). Tiap ruas memiliki satu pasang kaki, kecuali ruas
(segmen) di belakang kepala dan dua segmen terakhirnya. Pada segmen di belakang
kepala terdapat satu pasang “taring bisa” (maksiliped) yang berfungsi untuk
membunuh mangsanya. Pada kepala terdapat sepasang antena panjang yang terdiri
atas 12 segmen, dua kelompok mata tunggal dan mulut. Hewan ini memangsa hewan
kecil berupa insecta, mollusca,
cacing dan binatang kecil lainnya, sehingga bersifat karnivora.
4.
Kaki seribu
(Julus virgatus)
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum :
Arthropoda
Subphylum : Mandibulata
Classis :
Diplopoda
Ordo :
Diplopodea
Familia :
Julidae
Genus : Julus
Species : Julus virgatus
Sumber: Hegner & Engemann.1968.
Kaki seribu (Julus virgatus) termasuk dalam kelas
Diplopoda. Hewan ini
biasanya hidup di darat di tempat – tempat gelap, lembab, di bawah batu, atau
di dalam kayu yang lapuk dan selalu menghindari cahaya. Julus virgatus mempunyai
kaki yang banyak sebagai alat gerak memiliki 2 ekor kaki disetiap ruas
tubuhnya. Hewan ini hidup di tempat yang lembab dan gelap, di bawah batu, atau
di dalam kayu yang lapuk dan selalu menghindari cahaya. Tubuh berbentuk
silindris dan beruas-ruas (25-100 segmen) terdiri atas kepala dan badan. Setiap
segmen (ruas) mempunyai dua pasang kaki, dan tidak mempunyai “taring bisa” (maksiliped).
Pada ruas ke tujuh, satu atau kedua kaki mengalami modifikasi sebagai organ
kopulasi. Pada kepala terdapat sepasang antena yang pendek dan dua kelompok
mata tunggal. Antena pada hewan ini berfungsi untuk memeriksa rute perjalanannya.
Kaki seribu terbagi menjadi tiga
bagian yaitu kaput, toraks pendek dan abdomen yang panjang. Tubuh kaki seribu
subsilindris yang terdiri atas 25-100 segmen. Setiap segmen memiliki dua pasang
alat gerak dan berasal dari dua segmen yang menyatu. Alat gerak pada segmen ke
tujuh mengalami modifikasi menjadi alat kopulasi.
Pada bagian kaput memiliki sepasang
antena yang pendek yang berfungsi
sebagai kemoreseptor dan mata yang masih
sederhana. Kaki seribu memiliki rambut-rambut pembau (rambut olfaktori) dan sepasang
kelenjar yang mengeluarkan aroma tertentu untuk melawan musuhnya. Makanannya
berupa sisa-sisa tumbuhan yang membusuk dan kadang-kadang tumbuhan yang masih
hidup. Juga terdapat sebuah
struktur lempengan yang mungkin merupakan maksila. Toraksnya pendek dan terdiri
atas 4 somit yang memilki sepasang kaki kecuali somit pertama. Abdomen yang
panjang mempunyai 9 sampai 100 somit ganda yang masing-masing dengan dua pasang
kaki bersegmen tubuh.
5.
Kecoa (Periplaneta
americana)
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum :
Arthropoda
Subphylum : Mandibulata
Classis :
Insecta
SubClass : Pterygota
Ordo :
Blattaria
Familia :
Blattidae
Genus :
Periplaneta
Species : Periplaneta americana
Sumber: Jasin, 1987.
Kecoa (Periplaneta americana) termasuk kelas insecta. Kecoa merupakan salah satu jenis serangga yang sering ditemui
di sekitar lingkungan tempat tinggal kita. Hingga kini tercatat lebih dari
4.500 spesies kecoa telah diidentifikasi. Bagi manusia, kecoa merupakan salah
satu serangga yang berbahaya, karena beberapa spesies kecoa diketahui dapat
menularkan penyakit pada manusia seperti TBC, tifus, asma, kolera, dan
hepatitis.
Periplaneta
americana termasuk dalam dua
genera ialah Periplaneta dan Blatta. Pada Periplaneta kedua jenis kelamin memiliki sayap lengkap kecoa
termasuk hewan omnivora, merupakan hama di dapur dan gudang. Tubuh Periplaneta terbagi menjadi tiga bagian,
dari anterior ke posterior ialah caput, thorax, dan abdomen. Caput dilengkapi
dengan antena yang bersegmen dan mata. Diantara kedua basis antena terdapat
satu mata sederhana yang disebut ocellus.
Leher atau cervix terdapat diantara caput dan thorax. Bagian tengah adalah
thorax yang tersusun oleh tiga segment yaitu prothorax, mesothorax dan
metathorax. Bagian thorax ini dilengkapi dengan tiga pasang kaki disetiap
segmennya dan dua pasang sayap. Sayap anterior berupa lembaran tidak tembus
cahaya, sedang sayap posterior berupa lembaran tipis dan transparan.
Sayap-sayap hanya terdapat pada mesothorax dan metathorax. Dirinjau dari
strukturnya, sebuah sayap terdiri atas membran bawah dan atas yang merupakan
hasil perluasan dari kutikula yang diperkuat dengan anyaman vena atau nervi
yang bercabang-cabang. Sayap di anterior lebih kecil dibandingkan sayap
posterior. Tempat melekatnya saya anterior disebut elytra. Abdomen terdiri atas
sepuluh segmen. Seluruh permukaan tubuhnya ditutupi oleh kutikula dari kitin.
Telur
→ Larva → Nimfa → Imago (dewasa)
|
Hewan jantan terkenal dengan suara
keriknya pada musim kawin. Hewan ini mengerik untuk menarik betina dan mengusir
saingannya. Betinanya mempunyai ovipositor pendek dan dapat digunakan untuk
menggali tanah. Hewan ini tergolong hewan yang berbuku-buku, tubuh dan badannya
beruas-ruas dan sistem syarafnya tangga tali.
6.
Laba-Laba (Nephila pilipes)
Klasifikasi
Kingdom :
Animalia
Phylum :
Arthropoda
Classis :
Arachnida
Ordo :
Araneae
Familia :
Nephilidae
Genus :
Nephila
Species : Nephila
pilipes
Sumber: Jasin, 1987.
Laba-laba atau labah-labah adalah
sejenis hewan berkuku-kuku (arthropoda) dengan dua segmen tubuh, empat pasang
kaki, tak bersayap dan tidak memiliki mulut pengunyah.
Laba-laba bukan termasuk serangga
tetapi kelas Arachnida, yaitu sekelompok dengan caplak, tungau, dan
kalajengking. Laba-laba termasuk ke dalam ordo Araneae.
Kelas Arachnida dibedakan dengan
kelas yang lainnya dengan tidak adanya anggota badan sebagai organ perasa yang
sering disebut antena yang biasanya terdapat di bagian depan kepala di keempat
kelas lainnya. Tak seperti serangga yang memiliki tiga bagian tubuh, laba-laba
hanya memiliki dua. Segmen bagian depan disebut cephalothorax atau prosoma,
yang sebetulnya merupakan gabungan dari kepala dan dada (thorax). Sedangkan
segmen bagian belakang disebut abdomen (perut) atau opisthosoma. Antara
cephalothorax dan abdomen terdapat penghubung tipis yang dinamai pedicle atau
pedicellus.
Pada cephalothorax melekat empat
pasang kaki, dan satu sampai empat pasang mata. Selain sepasang rahang
bertaring besar (disebut chelicera), terdapat pula sepasang atau beberapa alat
bantu mulut serupa tangan yang disebut pedipalpus. Pada beberapa jenis
laba-laba, pedipalpus pada hewan jantan dewasa membesar dan berubah fungsi
sebagai alat bantu dalam perkawinan
Di daerah sefalotorak terdapat
khelisera, pedipalpi, mata dan tungkai Khelisera merupakan sepasang organ yang
digunakan untuk menaklukkan mangsa atau menggigit sebagi bentuk pertahanan
kalau terancam. Pada beberapa kelompok laba-laba alat ini digunakan sebagai
alat menggali (pada kelompok laba-laba penjerat), untuk mengangkut mangsa dan
membawa kantung telur pada beberapa laba-laba lainnya. Setiap khelisera terdiri
atas bagian dasar yang kuat (paturon) dan bagian gigi taring yang dapat
bergerak (fang). Fang ini terletak di dalam celah dan akan bergerak saat
berfungsi. Di dekat bagian ujung setiap fang terdapat lubang halus tempat
keluarnya venom, yang berasal dari kelenjar venom di bagian dasar kelisera.
Mulut laba-laba terletak tepat di belakang kelisera. Sebagian besar laba-laba
mempunyai 8 mata terletak di bagian depan sefalotoraks.
Pada bagian abdomen (opistosoma)
laba-laba terdiri dari mesosoma dan metasoma. Pada bagian posterior abdomen
terdapat spineret yang merupakan organ berbentuk kerucut dan dapat berputar
bebas. Didalam spineret terdapat banyak spigot yang merupakan lubang pengeluaran
kelenjar benang halus atau kelenjar benang abdomen. Kelenjar benang halus
mensekresikan cairan yang mengandung protein elastik. Protein elastik tersebut
akan mengeras di udara membentuk benang halus yang digunakan untuk menjebak
mangsa. Laba-laba bernapas dengan paru-paru buku atau trakea. Paru-paru buku
adalah organ respirasi berlapis banyak seperti buku dan terletak pada bagian
abdomen. Ekskresi laba-laba dilakukan dengan tubula ( tunggal = tubulus )
Malpighi. Tubula Malpighi merupakan tabung kecil panjang dan buntu dan organ
ini terletak di dalam hemosol yang bermuara ke dalam usus. Selain Tubula
Malpighi, ekskresi lainnya dilakukan dengan kelenjar koksal. Kelenjar koksal
merupakan kelenjar ekskretori buntu yang bermuara pada daerah koksa (segmen
pada kaki insecta).
VI. KESIMPULAN
1. Arthropoda
merupakan phylum terbesar dalam kerajaan Animalia yang mempunyai 3 sub phylum
yaitu Mandibulata, Onychopora, dan Chelicerata.
2. Ciri-ciri dari Arthropoda yaitu tubuh
simetri bilateral, terdiri atas segmen-segmen, rangka luar yang
membungkus tubuh terdiri dari zat kitin.
3. Cambarus
viridis termasuk dalam kelas crustaceae yang biasanya hidup di air tawar,
di danau dan di kolam. Cambarus
viridis memiliki
1 opasang penjepit, 5
pasang kaki renang, dan 5 pasang kaki jalan.
4. Limulus moluccanus termasuk
dalam kelas Arachnida yang memiliki dua pasang mata dan ekor panjang yang
disebut telson pada bagian dorsal dan memiliki enam pasang kaki.
5. Scolopendra morsitans termasuk dalam
kelas Chilopoda yang memiliki segmen tubuh yang lebih lebar dari kaki seribu
dan jumlah kaki yang lebih sedikit karena segmen tubuhnya juga lebih sedikit.
6. Julus virgatus
termasuk dalam kelas Diplopoda yang memiliki banyak kaki yang berpasangan pada
tiap ruas kecuali pada posterior dan anterior, serta memiliki sepasang antena
pendek dan mandibula pada kepala.
7. Periplaneta americana termasuk kelas Insecta,
tubuhnya terdiri atas tiga bagian yaitu kepala, thorax dan abdomen. Sistem
respirasi pada kecoa adalah dengan menggunakan trakea. Kecoa hidup di darat.
8. Nephila pilipes bukan termasuk serangga
tetapi kelas Arachnida, yaitu sekelompok dengan caplak, tungau, dan
kalajengking. Laba-laba termasuk ke dalam ordo Araneae.
VII. DAFTAR PUSTAKA
Halang, Bunda
dkk. Penuntun Praktikum Zoologi Invertebrata. Banjarmasin: FKIP UNLAM.
Hegner, Robert.W. & Joseph G.Engemann. 1968. Invertebrates
Zoologi. London: The Macmillan Company Collier-Macmilllan Limited.
Jasin, Maskoeri. 1987. Sistematik Hewan Invertebrata dan Vertebrata.
Surabaya : Sinar Wijaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar