PRAKTIKUM VI
Topik : Mollusca
Tujuan :Mengenal morfologi dan tanda-tanda karakteristik anggota phylum Mollusca
Hari/tanggal : Kamis / 2 April 2015
Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin
I. ALAT DAN BAHAN
A. Alat :
1. Bak parafin
2. Cawan petri
3. Air
4. Lup
5. Alat tulis
B. Bahan :
1. Cangkang keong darat.
2. Keong darat (Achatina fulica) dan keong air tawar (Helix pomatia).
3. Awetan Mollusca lainnya, yaitu :
a. Cypraea testudinaria
b. Murex sp
c. Bivalvia sp
d. Cypraea tigris
e. Vepricardium fimbriatum
f. Terebra undulata
g. Strombus vittatus
h. Oliva sp
i. Thallum areola
j. Terebra conus
k. Anadonta sp
l. Conus betulinus
m. Phalium bandatum
n. Barsanodosa sp
o. Stombus canarium
p. Murex trapa
q. Nodiliptorina pyramidalis
r. Cymaticum murinicum
II. CARA KERJA
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Meletakkan keong darat diatas bak parafin dan meletakkan keong air tawar pada cawan petri yang telah diisi air.
3. Menggambar morfologi keong darat dan keong air dari arah lateral, kepala kearah kanan baik itu bagian dorsal atau bagian ventral.
4. Memberikan keterangan dan mengklasifikasikannya.
5. Untuk cangkang Anadonta atau yang sejenisnya, amati umbo dan garis-garis pertumbuhan.
III. TEORI DASAR
Mollusca berasal dari bahasa latin yaitu “Mollis” yang berarti lunak. Jadi Mollusca adalah hewan lunak atau bertubuh lunak dan tidak bersegmen-segmen dan terbungkus oleh mantel. Mollusca bersifat kosmopolit, artinya ditemukan dimana-mana, didarat, dilaut, air tawar mulai dari daerah tropis hingga daerah kutub. Ini menunjukkan kemampuan adaptasi Mollusca terhadap lingkungan yang sangat tinggi. Alat kelamin umumnya terpisah (dioseus), tapi ada pula yang hermaprodit. Yang alat kelaminnya terpisah, pembuahannya eksternal.
Mollusca adalah hewan bertubuh lunak, biasanya badan ditutupi oleh cangkang atau concha. Ciri-ciri umum tidak bersegmen, bilateral simetri, triplobastik, tubuh lunak, dilindungi pallium (mantel) bagian tubuh anterior adalah kepala, bagian ventral adalah kaki muskuler dan bagian dorsal adalah masa viscera, saluran pencernaan makanan lengkap dan glandula digestoria dan glandula salivaria, mulut dilengkapi dengan radula. Saluran pencernaan makanan kadang mengalami torsi, respirasi dengan insang, paru-paru (dalam cavum palii), hidup terestrial atau aquatik.
Bentuk cangkang siput pada umumnya seperti kerucut dari tabung yang melingkar seperti konde (gelung, whorl). Puncak kerucut merupakan bagian yang tertua, disebut apex. Sumbu kerucut disebut columella. Aperture ialah bukaan cangkang, tempat tersembulnya kepala dan kaki. Bila aperture dihadapkan pada kita dengan apex (puncak) keatas, dinamakan dekstral, apabila aperture disebelah kanan, dan disebut sinistral apabila aperture disebelah kiri. Lapisan kalsium karbonat terdiri atas 3 lapisan / lebih, yang terluar adalah prismatik, palisade, lapisan tengah / lamella dan paling dalam adalah lapisan nacre / hypostracum. Lapisan prismatik terdiri atas kristal calcyte yang tersusun vertikal, masing-masing diseliputi matriks protein yang tipis. Pada telapak kaki gastropoda terdapat cilia dan berbagai sel kelenjar. Kelenjar pada kaki menghasilkan lendir yang berguna untuk merayap pada substrat.
Pada umumnya Mollusca adalah binatang yang berukuran relatif besar yang hidup pada dasar perairan. Kebanyakan mereka tidak dijumpai sebagai plankton pada waktu dewasa dan hanya menjadi plankton untuk sementara ketika masih berupa larva. Walaupun demikian gastropoda yang merupakan salah satu hewan dari grup ini adalah plankton sejati yang bersifat pelagik. Kebanyakan mereka dapat dikenal dari cangkang (shell) yang mengandung zat kapur (calcareous). Shell ini kadang-kadang tidak dapat dijumpai pada beberapa spesies. Sifat-sifat umum dari gastropoda ialah kepala menunjang tentakel yang berbentuk khas dan banyak spesies yang mempunyai cangkang (shell) yang terdiri dari zat kapur.
Mollusca berdasarkan simetri, kaki cangkok, mantel, insang dan sistem sarafnya terbagi atas lima kelas, yaitu :
1. Amphineura, contoh : Chiton. Tubuhnya bilateral simetri, cangkok terdiri atas 8 kepingan kapur yang mempunyai banyak serabut insang yang berlapis- lapis.
2. Gastropoda merupakan Mollusca yang mengalami modifikasi dari bentuk bilateral simetris menjadi bentuk yang mengadakan rotasi (pembelitan). Di dalam pembelitan terjadi perubahan sudut 1800, contoh : Siput, bekicot dan lain-lain.
3. Scapopoda, cangkok seperti kerucut atau tanduk. Ujung cangkok berlubang dan bermantel.
4. Cephalopoda, contoh : Cumi-cumi, Gurita, Nautilus dan sebagainya. Tubuhnya bilateral, kakinya berubah menjadi lengan yang beralat penghisap. Sistem syarafnya berkembang dipusatkan di kepala.
5. Pelecypoda, contoh : Kerang, Tiram, Kepah, Remis dan sebagainya. Tubuhnya bilateral simetris. Cangkok terdiri atas 2 bagian yang dihubungkan oleh engsel dan mantel, juga terbagi atas dua bagian.
V. ANALISIS DATA
1. Keong darat (Achantina fulica)
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Pulmonata
Familia : Achatinadae
Genus : Achatina
Spesies : Achatina fulica
Sumber : Jasin, 1984
Achatina fulica adalah salah satu jenis keong darat yang terkenal dengan nama bekicot. Bekicot termasuk hewan dalam filum Mollusca kelas gastropoda karena memiliki tubuh lunak dengan bentuk simetri bilateral yang mempunyai cangkang berbentuk kerucut terpilin dengan bentuk runcing pada bagian atasnya. Cangkang bekicot terbuat dari kalsium karbonat dan berfungsi melindungi tubuhnya. Struktur tubuhnya terdiri atas kepala, leher, kaki, dan punuk. Bekicot memiliki kepala yang jelas, dengan dua pasang tentakel di kepalanya, pada sepasang tentakel yang panjang terdapat mata yang terdiri dari kornea, lensa mata dan retina untuk menerima rangsang gelap–terang. Sepasang tentakel pendek sebagai alat peraba dan alat pembau yang terletak di bagian bawah dekat mulut .
Sistem pencernaan makanan pada bekicot sudah sempurna dan tersusun atas mulut, kerongkongan, lambung, usus dan anus. Makanan bekicot biasanya daun-daun yang tidak berbau dan tidak berbulu. Sistem peredaran darah pada bekicot termasuk sistem peredaran darah terbuka. Alat peredaran darah terdiri atas jantung, dan pembuluh darah yang sederhana. Darah bekicot tidak berwarna. Fungsi darah yaitu mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh dan mengambil atau mengangkut sisa-sisa pembakaran.
Bekicot ini merupakan hewan yang sangat aktif pada malam hari. Alat gerak bekicot berupa kaki untuk merayap. Kaki tersebut sebenarnya merupakan badannya yaitu perut yang sebenarnya tersusun oleh otot yang sangat kuat dan bergerak sehingga disebut hewan berkaki perut (Gastropoda). Cara bergeraknya yaitu dengan adanya kontraksi otot yang menyerupai gelombang, ia bergerak maju dengan gelombang aksi pada otot-otot pada sisi ventral kaki dimulai dari bagian belakang dan terus ke depan, untuk memudahkannya bergeser maka bekicot mengeluarkan lendir yang dibuat oleh kelenjar kaki di bawah mulut yang menyebabkan setiap tempat yang dilewatinya selalu basah. Gerakan hewan ini biasanya lambat, karena kontraksi ototnya yang menyerupai gelombang. Hewan ini bersifat hermaprodit, dengan alat reproduksi berupa ovotestes berkembang biak dengan telur. Habitat bekicot adalah pada tempat-tempat yang lembab, seperti di sawah, di pohon, dan tumpukkan batu yang lembab. Kebanyakan bekicot merupakan herbivora.
2. Keong air tawar (Helix pomatia)
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Pulmonata
Familia : Helicidae
Genus : Helix
Spesies : Helix pomatia
Sumber : Jasin, 1984
Keong air tawar juga termasuk dalam kelas gastropoda. Dimana ia memiliki cangkang yang berbentuk kerucut dan terpilin. Hewan ini disebut siput air karena hidupnya di air. Tubuh keong ini terdiri atas kepala, leher, kaki, punuk serta viceral (jerohan). Pada bagian kepalanya terdapat dua pasang tentakel yaitu sepasang tentakel panjang terdapat sepasang sepasang tentakel pendek. Tentake panjang pada keong air tawar ini lebih panjang dibandingkan siput darat. Sama halnya dengan siput darat tentakel yang panjang ini juga berfungsi sebagai alat penglihat sedangkan tentakel yang pendek sepagai alat pembau. Hewan ini berjalan menggunakan sebagian bawah tubuhnya yang berbentuk pipih dan lebar yang dinamakan kaki perut. Di bawah kepala terdapat kelenjar mucosa yang membasahi kakinya. Hal ini agar kaki selalu basah karena lendir yang dikeluarkan sehingga memudahkan ia untuk bergerak. Sama seperti keong darat hewan ini juga mempunyai mantel yang membungkus seluruh tubuhnya dalam cangkok. Mantelnya tebal kecuali di daerah yang berbatasan dengan kaki karena mantel pada daerah sekitar kaki tipis. Anus terbuka di daerah seberang muara mantel. Sedang lubang genital terdapat di dekat kepala.
Sistem peredaran darah pada keong air adalah peredaran darah terbuka. Keong ini memiliki darah yang tidak berwarna sama dengan keong darat. Darahnya terdiri atas plasma darah dan butir-butir darah. Fungsi darah : mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh dan mengambil atau mengangkut sisa-sisa pembakaran. Sistem pencernaan pada siput air meliputi rongga mulut, oesophagus, kelenjar ludah, crop, lambung, kelenjar pencernaan, usus rectum, dan anus. Hewan ini bernafas dengan insang karena ia hidup di air. Jantung pada keong air tawar ini terletak di sebelah muka kloaka terdiri dari rongga perikardium, auriclum (serambi), ventriculum (bilik). Cangkang pada keong air tawar berbentuk kerucut terpilin tetapi berbeda dengan bekicot. Pada keong air tawar cangkangnya pendek dan lebih bulat dengan ujung yang tumpul, sedangkan pada bekicot ujungnya meruncing. Cangkang ini berfungsi untuk melindungi alat viceral yang terdiri dari alat pencernaan, sirkulasi dan reproduksi. Lapisan cangkang terdiri dari 4 macam lapisan, yaitu periostrakum, prismatik, lamella dan nakreas. Habitat hewan ini di air tawar.
3. Cypraea testudinaria
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Mesogastropoda
Familia : Cypraeidae
Genus : Cypraea
Spesies : Cypraea testudinaria
Sumber : Verma, 2002
Pada morfologinya kerang Cypraea testudinaria ini terdapat bagian-bagian seperti apex, apecture, dan garis-garis pertumbuhan. Tekstur cangkang hewan ini licin dengan bentuk seperti papaya yang bagian ujungnya berbentuk spiral. Pada cangkangnya terdapat gambar zig zag berwarna coklat . Warna dasar cangkangnya adalah krim. Habitat hewan ini berada di perairan laut ataupun di samudra.
4. Murex sp
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Neogastropoda
Familia : Muricidae
Genus : Murex
Spesies : Murex sp
Sumber : Verma, 2002
Habitat Murex sp di daerah pantai yang berlumpur, lapisan luar cangkang dipenuhi garis-garis spiral dan duri-duri, spire pendek, duri dan gigi menebal ke arah bibir luar cangkang, siphonal canal sangat panjang, kepala dilengkapi probosis retrakil yang panjang serta tentakel pendek
Murex seperti puncak menara yang menonjol dan hiasan dengan duri. Matanya berada di dasar tentakel. Proboscis dan shipon berkembang dengan baik. Pada tubuhnya juga terdapat Radula dengan dua atautiga gigi pada beberapa barisnya. Kelenjar ludah dan hati terdiri atas enzim proteolytic. Jantungnya mempunyai satu auricle.
5. Bivalvia sp
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Famili : Bivalviae
Genus : Bivalvia
Species : Bivalvia sp.
Sumber : Hegner, 1968
Cangkangnya terbagi dalam dua belahan yang diikat oleh ligamen sebagai pengikat yang kuat dan elastis. Tampak garis konsentris yang sejajar, garis ini disebut sebagai garis pertumbuhan yang menunjukkanmasa pertumbuhan lamban atau tidak ada pertumbuhan. Garis ini berselangseling dengan pita pertumbuhan yang menunjukkan pertumbuhan cepat. Semakin banyak garis dan pita pertumbuhan, maka makin tua umur hewan tersebut.
6. Cypraea tigris
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Mesogastropoda
Familia : Cypraeidae
Genus : Cypraea
Spesies : Cypraea tigris
Sumber : Verma, 2002
Cyprae tigris termasuk dalam kelas gastropoda dimana ia memiliki cangkang yang berbentuk kerucut terpilin. Cangkangnya berbentuk seperti helm dengan warna cangkang putih dan coklat seperti corak pada macan yang lebih dominan dan mengkilap. Tekstur permukaan cangkangnya licin yang mulus dan tidak bergerigi. Hewan ini berjalan dan mencari makanan dengan kaki perut dan biasanya hidup di air laut.
7. Vepricardium fimbriatum
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Eulamellibranchia
Familia : Carditidae
Genus : Vepricardium
Spesies : Vepricardium fimbriatum
Sumber : (Verma, 2002)
Pada morfologi Vepricardium fimbriatum terdapat apex, apecture, dan garis-garis pertumbuhan. Kerang ini habitatnya di laut dan memiliki dua cangkang yang dihubungkan oleh engsel. Namun pada pengamatan hanya satu bagian saja. Warna cangkangnya krim dan teksturnya kasar. Garis-garis cangkangnya jelas dengan arah vertikal beraturan dan bentuknya cukup besar. Spesies ini banyak ditemukan di laut.
8. Terebra undulata
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Prosobranchia
Familia : Eullimidae
Genus : Terebra
Spesies : Terebra undulata
Sumber : Verma, 2002
Terebra undulata termasuk dalam kelas gastropoda. Pada morfologinya terdapat apex, apecture, dan garis-garis pertumbuhan serta berwarna kuning kecoklatan. Cangkangnya berbentuk kerucut terpilin. Cangkang yang keras ini berfungsi untuk melindungi tubuhnya yang lunak. hewan ini sebenarnya memiliki tekstur cangkang yang licin tetapi permukaan tubuhnya beralur seperti kumpulan bola yang disusun horizontal. Alur yang terdapat pada cangkang hewan ini berupa garis-garis pertumbuhannya. Habitat dari hewan ini adalah di laut.
9. Strombus vittatus
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Archaeogastropoda
Familia : Bopyroidea
Genus : Monodonta
Spesies : Strombus vittatus
Sumber : Verma, 2002
Strombus vittatus mempunyai cangkang yang agak keras dan bentuknya sangat khas. Warnanya hampir sama dengan warna jantung pisang. Tidak terlalu panjang dengan ujung membentuk seperti candi. Hewan ini habitatnya di laut.
10. Oliva sp
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Neogastropoda
Familia : Olividae
Genus : Oliva
Species : Oliva sp
Sumber : Verma. 2002
Tekstur cangkangnya licin dan mengkilap. Umumnya mempunyai operculum yang menempel pada kaki dan berfungsi sebagai penutup. Bagian luar cangkangnya mengkilap dan licin yang berwarna hitam. Oliva sp. biasanya hidup di laut.
11. Thallum areola
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Mesogastropoda
Genus : Thallum
Species : Thallum areola
Sumber : Verma. 2002
Cangkang Thallum areola bertekstur licin, berbentuk hampir bulat dengan ujungnya agak meruncing. Cangkangnya mempunyai warna putih dan ada bercak-bercak persegi berwarna coklat.
12. Terebra conus
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Neogastropoda
Familia : Eullimidae
Genus : Terebra
Spesies : Terebra conus
Sumber : Verma, 2002
Terebra conus memiliki 2 jenis, yaitu yang berwarna putih dan agak kekuningan. Terkstur permukaan cangkang tubuhnya licin dan mengkilap. Ujungnya lancip/tajam
13. Anadonta sp
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Pelecypoda
Ordo : Eulamellibranchia
Familia : Uniodidae
Genus : Anadonta
Spesies : Anadonta sp.
Sumber :Hegner, 1968
Hewan ini biasanya menguburkan diri dan dalam saat tertentu mereka pindah dari satu tempat ke tempat lain dengan satu kaki yang dapat dijulurkan di sebelah anterior dari cangkok. Bentuk tubuhnya lebar dengan garis-garis tubuhnya tampak. Tekstur tubuhnya licin. Warna cangkangnya ada garis-garis berwarna merah muda keunguan yang mengkilap.
14. Conus betulinus
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Class : Gastropoda
Superfamily : Conoidea
Family : Conidae
Subfamily : Coninae
Genus : Conus
Species : Conus betulinus
Sumber : Hegner, 1968
Bentuk tubuh hewan ini agak mirip dengan bentuk Terebra conus, Terkstur permukaan cangkang tubuhnya licin dan mengkilap. Berwarna putih dan agak kekuningan. Ujungnya lancip/tajam. Tubuhnya sedikit lebih lebar dariTerebra conus.
15. Phalium bandatum
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Class : Gastropoda
Superfamily : Cassidae
Family : Cassidae
Subfamily : Cassinae
Genus : Phalium
Species : Phalium bandatum
Sumber : Hegner, 1968
Phalium bandatum adalah spesies siput laut, moluska gastropoda laut. Bentuk tubuhnya lebar dengan garis-garis tubuhnya tampak. Tekstur tubuhnya licin. Terdapat sedikit duri di bagian ujung cangkangnya.
16. Barsanodosa sp
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Mesogastropoda
Familia : Bursanodae
Genus : Barsanodosa
Spesies : Barsanodosa sp
Sumber : Verma, 2002
Struktur tubuh Barsanodosa sp hampir sama dengan Strombus canarium. Hanya saja bagian yang seperti duri tumpul lebih banyak pada Barsanodosa ini. Warna cangkangnya pun sama yaitu seperti jantung pisang.
17. Stombus canarium
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Mesogastropoda
Familia : Stombidae
Genus : Strombus
Spesies : Strombus canarium
Sumber : Verma, 2002
Hábitat Strombus canarium adalah di air laut. Cangkangnya keras dan bentuknya sangat khas. Tidak terlalu panjang dengan ujung membentuk seperti candi. Warnanya hampir sama dengan warna jantung pisang.
18. Murex trapa
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Neogastropoda
Familia : Muricidae
Genus : Murex
Spesies : Murex trapa
Sumber : Verma, 2002
Murex trapa memiliki cangkang yang khas. Morfologinya terdiri atas apex, apecture, dan garis-garis pertumbuhan serta berwarna putih. Bentuk tubuhnya sangat khas. Pada pengamatan terlihat bagian cangkangnya seperti terdiri dari kepala yang bulat dan ekor yang runcing. Dengan di bagian tepinya terdiri dari duri-duri yang pendek namun tumpul. Teksturnya agak kasar. Spesies ini sering di temukan di laut.
19. Nodiliptorina pyramidalis
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Mesogastropoda
Familia : Nodilittirinadae
Genus : Nodiliptorina
Spesies : Nodiliptorina pyramidalis
Sumber : Verma, 2002
Nodiliptorina pyramidalis banyak ditemukan di laut. Bentuk cangkangnya kerucut dengan dengan bagian ujung meruncing, Bagian yang lebih bulat membentuk lingkaran horizontal yang beraturan.
20. Cymaticum murinicum
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Mesogastropoda
Familia : Cymatiidae
Genus : Cymaticum
Spesies : Cymaticum murinicum
Sumber : Verma, 2002
Cymaticum murinicum memiliki bagian-bagian yang terdiri atas apex (ujung cangkang), apecture (bukaan cangkang), dan garis-garis pertumbuhan. Hewan ini mempunyai bentuk tubuh bulat lonjong seperti kura-kura kecil. Warna cangkangnya kuning kecoklatan dengan garis-garis horizontal berwarna kuning kecoklatan. Spesies ini banyak ditemukan di laut.
VI. KESIMPULAN
1. Mollusca adalah kelompok hewan yang bertubuh lunak dan memiliki cangkang.
2. Phylum mollusca ini terdiri dari 5 kelas yaitu, gastropoda, pelecypoda, scaphopoda, amphineura dan cephalopoda.
3. Mollusca merupakan hewan bertubuh lunak dan memiliki cangkang. Ciri-ciri umum Phylum Mollusca adalah tidak bersegmen, tubuh simetri bilateral, triploblastik, tubuh lunak, dilindungi oleh pallium (mantel), dan hidup aquatik.
4. Berdasarkan pengamatan spesies mollusca ini memiliki cangkang yang berbeda-beda.
5. Ciri-ciri morfologi dari keong darat adalah cangkangnya simetris bilateral, kepalanya jelas, mempunyai dua pasang tentakel, mempunyai mata di ujung tentakel yang panjang dan alat pembau pada tentakel pendek.
6. Ciri-ciri morfologi keong air tawar yaitu mempunyai cangkang agak bulat, memiliki dua pasang tentakel panjang dan pendek.
7. Mollusca habitatnya ada yang di darat, air tawar maupun di laut dan bentuk morfologinya ada yang bulat, spiral dan ada yang lonjong. Dari pengamatan yang dilakukan yang termasuk ke dalam hewan mollusca yaitu : Keong darat (Achatina fulica), keong air tawar (Helix pomatia), Cypraea testudinaria, Murex sp, Bivalvia sp, Cypraea tigris, Vepricardium fimbriatum, Terebra undulata, Strombus vittatus, Oliva sp, Thallum areola, Terebra conus, Anadonta sp, Conus betulinus, Phalium bandatum, Barsanodosa sp, Stombus canarium, Murex trapa, Nodiliptorina pyramidalis, dan Cymaticum murinicum
VII. DAFTAR PUSTAKA
Halang, Bunda dkk. Penuntun Praktikum Zoologi Invertebrata. Banjarmasin: FKIP UNLAM.
Hegner, Robert.W. & Joseph G.Engemann. 1968. Invertebrates Zoologi. London: The Macmillan Company Collier-Macmilllan Limited.
Jasin, Maskoeri. 1987. Sistematik Hewan Invertebrata dan Vertebrata. Surabaya : Sinar Wijaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar