Minggu, 07 Juni 2015

Bunga Tunggal


PRAKTIKUM V

Topik               :  Bunga Tunggal
Tujuan              : Mengenal bunga tunggal dan bagian-bagiannya
Hari/tanggal     :  Sabtu/ 4 April 2015
Tempat             :  Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin
I.       ALAT DAN BAHAN
A.    Alat-alat :
  1. Baki/nampan
  2. Alat tulis
  3. Silet/cutter
B.     Bahan-bahan :
  1. Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)
  2. Bunga mawar (Rosa sp)
  3. Bunga kaca piring (Gardenia agusta)
  4. Bunga pepaya (Carica papaya L.)
  5. Bunga waru (Hibuscus tiliaceus)

II.    CARA KERJA
1.      Mengamati bagian-bagian bunga: tangkai bunga (pedicellus), kelopak (calys), mahkota (corolla), tenda bunga (perigonium), putik (stigma), benang sari (stamea), pendukung putik dan benang sari (andriginifor), bakal buah (karpelum), daun pemikat (lokblad).
2.      Menggambar hasil pengamatan.

III.    TEORI DASAR
Bunga merupakan organ reproduksi pada tumbuhan, organ ini bukanlah organ pokok dan merupakan modifikasi (perubahan bentuk) dari organ utama yaitu batang dan daun yang bentuk, susunan, dan warnanya telah disesuaikan dengan fungsinya sebagai alat perkembangbiakan pada tumbuhan. Jika kita memperhatikan bagian dasar bunga dan tangkai bunga, bagian ini merupakan modifikasi dari batang, sedangkan kelopak dan mahkota bunga merupakan modifikasi dari daun yang bentuk dan warnanya berubah. Sebagian masih tetap bersifat seperti daun, sedangkan sebagian lagi akan mengalami metamorfosis membentuk bagian yang berperan dalam proses reproduksi. Terdapat dua jenis bunga yaitu bunga uniseksual dan biseksual. Uniseksual yaitu jika pada satu bunga hanya ada salah satu jenis alat pembiakan, disebut bunga jantan dan betina sedangkan bunga biseksual yaitu jika pada satu bunga hadir kedua jenis alat pembiakan, berarti bunga jantan dan betina gabung dalam satu bunga. Fungsi biologi bunga adalah sebagai wadah menyatunya gamet jantan (mikrospora) dan betina (makrospora) untuk menghasilkan biji. Proses dimulai dengan penyerbukan, yang diikuti dengan pembuahan, dan berlanjut dengan pembentukan biji.
Beberapa bunga memiliki warna yang cerah yang berfungsi sebagai pemikat hewan pembantu penyerbukan. Beberapa bunga yang lain menghasilkan panas atau aroma yang khas, juga untuk memikat hewan untuk membantu penyerbukan. Bunga hampir selalu berbentuk simetris, yang sering dapat digunakan sebagai penciri suatu takson. Ada dua bentuk bunga berdasar simetri bentuknya: aktinomorf ("berbentuk bintang", simetri radial) dan zigomorf (simetri cermin). Bentuk aktinomorf lebih banyak dijumpai.
Organ reproduksi betina adalah daun buah atau carpellum yang pada pangkalnya terdapat bakal buah (ovarium) dengan satu atau sejumlah bakal biji (ovulum, jamak ovula) yang membawa gamet betina) di dalam kantung embrio. Pada ujung putik terdapat kepala putik atau stigma untuk menerima serbuk sari atau pollen. Tangkai putik atau stylus berperan sebagai jalan bagi pollen menuju bakal bakal buah.Walaupun struktur bunga yang dideskripsikan di atas dikatakan sebagai struktur tumbuhan yang "umum", spesies tumbuhan menunjukkan modifikasi yang sangat bervariasi. Modifikasi ini digunakan botanis untuk membuat hubungan antara tumbuhan yang satu dengan yang lain. Sebagai contoh, dua subkelas dari tanaman berbunga dibedakan dari jumlah organ bunganya: tumbuhan dikotil umumnya mempunyai 4 atau 5 organ (atau kelipatan 4 atau 5) sedangkan tumbuhan monokotil memiliki tiga organ atau kelipatannya.
Alat perkembangbiakan pada tumbuhan dibedakan dalam dua golongan, yaitu yang bersifat vegetatif dan yang generatif. Alat perkembangbiakan tersebut bentuk dan susunannya berbeda-beda menurut jenis tumbuhan, tetapi bagi tumbuhan yang berbiji, alat tersebut lazimnya merupakan bagian tumbuhan yang kita kenal sebagai bunga. Pada bunga inilah terdapat bagian-bagian yang setelah terjadi peristiwa persarian (penyerbukan) dan pembuahan akan menghasilkan bagian tumbuhan yang disebut buah, yang didalamnya terkandung biji dan biji inilah yang akan tumbuh menjadi tumbuhan baru.
Ditinjau dari homologinya, bunga diinterpretasikan sebagai suatu pucuk yang termodifikasi daunnya. Bunga terdiri atas sebuah sumbu tempat daun-daun bunga tumbuh. Bunga yang mempunyai organ berupa kelopak, mahkota, stamen dan putik disebut bunga lengkap. Namun kebanyakan bunga mempunyai struktur yang tidak lengkap misalnya tidak mempunyai alat kelamin. Jika hanya mempunyai alat kelamin jantan saja maka bunga itu disebut bunga jantan dan jika hanya mempunyai alat kelamin betina saja maka bunga itu disebut bunga betina. Dan bila kedua macam uniseksual itu terdapat pada satu tumbuhan maka tumbuhan itu disebut berumah satu dan jika terpisah maka disebut tumbuhan berumah dua. Tumbuhan yang mempunyai bunga sempurna (bunga jantan dan bunga betina) disebut poligami.
Tumbuhan yang hanya mempunyai satu bunga saja dinamakan tumbuhan berbunga tunggal (planta unifloral) sedangkan lainnya tumbuhan berbunga banyak (planta multifloral). Bunga pada umumnya mempunyai bagian-bagian yang terdiri dari:
  1. Tangkai bunga (pedicellus), yaitu bagian bunga yang masih jelas bersifat batang, padanya seringkali terdapat daun-daun peralihan, yaitu bagian-bagian yang menyerupai daun, berwarna hijau,yang seakan-akan merupakan peralihan dari daun biasa ke hiasan bunga. 
  2. Dasar bunga (receptaculum), yaitu ujung tangkai yang seringkali melebar, dengan ruas-ruas yang amat pendek, sehingga daun-daun yang mengalami metamorfosis menjadi bagian-bagian bunga yang duduk amat rapat satu sama lain, bahkan biasanya lalu tampak duduk dalam satu lingkaran.  
  3. Hiasan bunga (perianthium), yaitu bagian bunga yang merupakan penjelmaan daun yang masih tampak berbentuk lembaran dengan tulang-tulang atau urat-urat yang masih jelas. Biasanya hiasan bunga dapat dibedakan dalam dua bagian yang masing-masing duduk dalam satu lingkaran.
  4. Alat-alat kelamin jantan (androecium), bagian ini sesungguhnya juga merupakan metamorfosis daun yang menghasilkan serbuk sari. Androecium terdiri atas sejumlah benang sari (stamen). Pada bunga benang-benang sarinya dapat pula bebas atau  berlekatan, ada yang tersusun dalam satu lingkaran ada pula yang dalam dua lingkaran. Bahwasanya bagian ini merupakan penjelmaan daun.
  5. Alat-alat kelamin betina (gynaecium), yang pada bunga merupakan bagian yang biasanya disebut putik (pistillum), juga putik terdiri atas metamorfosis daun yang disebut daun buah (carpella). Pada bunga ditemukan satu atau beberapa putik, dan setiap putik dapat terdiri atas beberapa daun buah, tetapi dapat pula hanya terdiri atas satu daun buah. Kalau ada beberapa daun buah, maka biasanya semuanya akan tersusun sebagai lingkaran bagian-bagian bunga yang terakhir. 
Bagian-bagian hiasan bunga pada umumnya tersusun dalam dua lingkaran, yaitu:
1.    Kelopak (kalyx), bagian hiasan bunga yang merupakan lingkaran luar, biasanya berwarna hijau, dan sewaktu bunga masih kuncup merupakan selubungnya, yang melindungi kuncup tadi terhadap pengaruh-pengaruh dari luar. Kelopak terdiri atas beberapa daun kelopak (sepala). Daun-daun kelopak pada bunga dapat berlekatan satu sama lain, dapat pula terpisah-pisah. 
2.    Tajuk bunga atau mahkota bunga (corolla), yaitu bagian hiasan bunga yang terdapat pada lingkaran dalam, biasanya tidak berwarna hijau lagi. Warna bagian inilah yang lazimnya merupakan warna bunga. Mahkota bunga terdiri atas sejumlah daun mahkota (petala), yang seperti halnya dengan daun-daun kelopak dapat berlekatan atau tidak.  
Pada suatu bunga sering kita dapati tidak ada hiasan bunganya. Bunga yang demikian dinamakan bunga telanjang (flos nudus), atau hiasan bunga tidak dapat dibedakan dalam kelopak dan mahkotanya, dengan kata lain kelopak dan mahkota sama, baik bentuk dan warnanya. Hiasan bunga yang demikian dinamakan tenda bunga (perigonium), yang terdiri atas sejumlah daun tenda bunga (tepala).
Berdasarkan bagian-bagian yang terdapat pada bunga kecuali tangkai dan dasar bunga, maka bunga dapat dibedakan dalam:
1.    Bunga lengkap atau bunga sempurna (flos completes), yang dapat terdiri atas: 1 lingkaran daun-daun kelopak, 1 lingkaran daun-daun mahkota, 1 atau 2 lingkaran benang-benang sari dan satu lingkaran daun-daun buah. Bunga yang bagian-bagiannya tersusun dalam 4 lingkaran dikatakan: bersifat tetrasiklik, dan jika bagian-bagiannya tersusun dalam 5 lingkaran: pentasiklik.
2.    Bunga tidak lengkap atau bunga tidak sempurna (flos in-completes), jika salah satu bagian hiasan bunganya atau salah satu alat kelaminnya tidak ada. Jika bunga tidak mempunyai hiasan bunga, maka bunga itu disebut telanjang (nudus), jika hanya mempunyai salah satu dari kedua macam alat kelaminnya, dinamakan berkelamin tunggal (unsexualis).
Bunga yang mempunyai tenda bunga (perigonium), jadi jika kelopak dan mahkotanya sama bentuk maupun rupanya, seringkali dianggap sebagai bunga yang tidak lengkap pula.  

V.       ANALISIS DATA
1.    Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)
Klasifikasi :
Kingdom           :Plantae
Divisio               : Magnoliophyta
Classis                : Magnoliopsida
Ordo                  : Malvales
Family                : Malvaceae
Genus                : Hibiscus
Species               : Hibiscus rosa-sinensis L.
(Sumber: Cronquist. 1981)
Hibiscus rosa-sinensis L. adalah tumbuhan yang hanya menghasilkan satu bunga saja, oleh karenanya disebut bunga tunggal (plantauniformal). Bunga mawar termasuk bunga lengkap karena memiliki mahkota (corolla), kelopak (calyx), putik (stigma), dan benang sari (stamea). Tangkai bunganya berwarna hijau, dasar bunganya berwarna hijau. Selain itu, mawar memiliki hiasan bunga yaitu kelopak yang berwarna hijau dan tajuk bunga atau mahkota bunga, biasanya mahkota bunga tidak berwarna hijau, warna pada mahkota bunga inilah yang lazimnya disebut warna bunga.
Bunga sepatu mempunyai kelopak tambahan. Bunga ini berkelamin dua atau banci (hermaphroditus) karena mempunyai putik dan benang sari. Putiknya berwarna merah, biasanya menjulur keluar karena letaknya paling ujung dari tangkai putik. Tangkai putik berawal dari bakal buah. Benang sari berwarna kuning dengan jumlah yang sangat banyak.
Bunga sepatu terdiri dari 5 helai daun kelopak yang dilindungi oleh kelopak tambahan (epicalyx) sehingga terlihat seperti dua lapis kelopak bunga. Mahkota bunga terdiri dari 5 lembar atau lebih jika merupakan hibrida. Tangkai putik berbentuk silinder panjang dikelilingi tangkai sari berbentuk oval yang bertaburan serbuk sari. Biji terdapat di dalam buah berbentuk kapsul berbilik lima.

2.    Bunga Mawar  (Rosa sp)
Klasifikasi :
Kingdom           : Plantae
Divisio               : Magnoliophyta
Classis                : Magnoliopsida
Sub classis         : Rosidae
Ordo                  : Rosales
Familia               : Rosaceae
Genus                : Rosa
Species               : Rosa sp
(Sumber: Cronquist. 1981)
Bunga mawar (Rosa sp) termasuk bunga tunggal karena tanaman ini hanya menghasilkan satu bunga saja. Merupakan bunga sempurna atau lengkap karena terdiri atas 1 lingkaran daun-daun kelopak atau sepala, 1 lingkaran daun-daun mahkota atau petala, dan mempunyai alat perkembangbiakan yaitu benang sari dan putik. Sepala berwarna hijau, petala yang diamati pada praktikum ini berwarna ungu muda. Tangkai bunga berwarna hijau dengan dasar bunga yang juga berwarna sama.

3.    Bunga Kaca Piring (Gardenia augusta Merr.)
Klasifikasi :
Kingdom           : Plantae
Divisio               : Magnoliphyta
Classis                : Magnoliopsida
Sub classis         : Asteriidae
Ordo                  : Rubiales
Familia               : Rubiaceae
Genus                : Gardenia
Species               : Gardenia augusta Merr.
(Sumber : Cronquist : 1981) 
Bunga kaca piring (Gardenia augusta Merr.) hanya muncul satu di ujung-ujung tangkai, oleh karenanya disebut bunga tunggal. Bunga kaca piring mempunyai warna mahkota yang putih bersih dan warngi yang sangat harum. Mahkotanya terdiri atas 6 petala walaupun sebagian kultivar mempunyai bunga ganda. Bunga ini memiliki calyx, corolla.


4.    Bunga Pepaya (Carica papaya L.)
Klasifikasi :
Kingdom           : Plantae
Divisio               : Magnoliophyta
Classis                : Magnoliopsida
Ordo                  : Violales
Family                : Caricaceae
Genus                : Carica
Species               : Carica papaya L.
(Sumber: Steenis. 2002)
Pepaya (Carica papaya L.) merupakan tumbuhan poligam, karena pada satu tumbuhan terdapat bunga jantan, bunga betina, dan bunga banci bersama-sama. Dan bersifat monoeco-polypamus. Bunga jantan dan betinanya berwarna sama yaitu berwarna kuning tua, agak cream. Di dalam bunga betina terdapat putik, begitu pula di dalam bunga jantan yang terdapat benang sari. Mahkota bunga jantannya berbentuk terompet. Bakal buahnya beruang satu.
Pepaya adalah monodioecious' (berumah tunggal sekaligus berumah dua) dengan tiga kelamin: tumbuhan jantan, betina, dan banci (hermafrodit). Tumbuhan jantan dikenal sebagai "pepaya gantung", yang walaupun jantan kadang-kadang dapat menghasilkan buah pula secara "partenogenesis". Buah ini mandul (tidak menghasilkan biji subur), dan dijadikan bahan obat tradisional. Bunga pepaya memiliki mahkota bunga berwarna kuning pucat dengan tangkai atau duduk pada batang. Bunga jantan pada tumbuhan jantan tumbuh pada tangkai panjang. Bunga biasanya ditemukan pada daerah sekitar pucuk.  Bentuk buah bulat hingga memanjang, dengan ujung biasanya meruncing. Warna buah ketika muda hijau gelap, dan setelah masak hijau muda hingga kuning. Bentuk buah membulat bila berasal dari tanaman betina dan memanjang (oval) bila dihasilkan tanaman banci.

5.    Bunga Waru (Hibiscus tiliaceus)
Klasifikasi:
Kingdom           : Plantae
Divisio               : Magnoliophyta
Classis                : Liliopsida
Ordo                  : Cyperales
Family                : Cyperaceae
Genus                : Hibiscus
Species               : Hibiscus tiliaceus
(Sumber: Steenis. 2002)
Waru merupakan tumbuhan yang hanya memiliki satu bunga saja pada ujung-ujung tangkainya. Bunga waru ini juga merupakan bunga sempurna karena memiliki perhiasan bunga dan alat perkembangbiakan yang ada di pusatnya. Perhiasan bunganya yaitu mahkota dan kelopak. Mahkota berwarna kuning terang dengan 5 buah petala. Petala berbentuk kipas. Padamah kota ada noda ungu di bagian pangkal. Kelopak terdapat dibawah mahkota. Bakal buah terdapat di dalam bunga ditutupi mahkota. Alat kelamin terdiri atas putik dan benang sari. Putik berwarna merah dan benang sari yang berwarna kuning. Tabung benang sari keseluruhan ditempati benang sari.
Bunga waru merupakan bunga tunggal, bertaju 8-11. Panjang kelopak 2.5 cm beraturan bercangap 5. Daun mahkota berbentuk kipas, panjang 5-7 cm, berwarna kuning dengan noda ungu pada pangkal, bagian dalam oranye dan akhirnya berubah menjadi kemerah-merahan. Tabung benang sari keseluruhan ditempati oleh kepala sari kuning. Bakal buah beruang 5, tiap rumah dibagi dua oleh sekat semu, dengan banyak bakal biji. Buah berbentuk telur berparuh pendek, panjang 3 cm, beruang 5 tidak sempurna, membuka dengan 5 katup.

VI.        KESIMPULAN
1.      Bunga tunggal adalah bunga yang pada setiap tangkai hanya terdapat satu bunga saja.
2.      Bunga merupakan bagian tubuh tumbuhan yang mempunyai fungsi sebagai alat perkembangbiakan generatif.
3.      Bagian bunga tunggal pada umumnya sama dengan bagian bunga yang dimiliki oleh bagian majemuk yaitu benang sari (stamen), putik (pistilum), mahkota (corolla), kelopak (calyx), dasar bunga (receptaculum) dan tangkai bunga (pedicellus).
4.      Bunga sempurna yaitu bunga yang terdiri dari putik dan benang sari dalam satu bunga.
5.      Suatu bunga disebut bunga lengkap apabila bunga tersebut memiliki semua bagian-bagian bunga.
6.      Bunga sempurna adalah bunga yang mempunyai putik dan benang sari dalam satu bunga.
7.      Macam-macam tipe bunga, yaitu :
a.    Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) termasuk bunga sempurna karena terdapat benang sari dan putik dalam satu bunga.
b.    Bunga mawar (Rosa sp.) juga termasuk bunga sempurna, karena terdapat bagian kelopak, mahkota, benang sari dan putik
c.    Bunga kaca piring (Gardenia augusta) termasuk bunga lengkap karena memiliki semua bagian-bagian bunga.
d.   Bunga pepaya (Carica papaya L) termasuk monodioecious yaitu berumah tunggal sekaligus berumah dua dengan tiga kelamin: tumbuhan jantan, betina, dan banci (hermafrodit).
e.    Bunga waru (Hibiscus tiliaceus) adalah bunga sempurna karena memiliki bagian-bagian bunga seperti terdapat benang sari, putik, mahkota, dan kelopak.

VII.          DAFTAR PUSTAKA
Amintarti, Sri dan M. Arsyad. 2015. Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan. Penerbit Usaha Batang. Banjarmasin
Cronquist, A. 1981. An Integrated System of Flowering Plants. Columbia     
University. New York.

Steenis, Van. 2002. Flora. PT. Pradaya Paramita. Jakarta.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2009. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar