Minggu, 07 Juni 2015

Porifera

PRAKTIKUM II

Topik                 : Porifera
Tujuan               : Mengenal morfologi dan tanda-tanda karakteristik anggota phylum Porifera
Hari/tanggal       : Kamis / 5 Maret 2015
Tempat              : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin
I.   ALAT DAN BAHAN
     A. Alat :
1.      Lup
2.      Baki
3.      Alat tulis
B. Bahan :
Awetan kering spesies Porifera (Microciona, Euspongia, Hippospongea)

II.  CARA KERJA
1.      Siapkan alat dan bahan.
2.      Gambar morfologi hewan Porifera.
3.      Berikan keterangan selengkapnya dan tuliskan sistematiknya.
III. TEORI DASAR
Porifera mewakili hewan-hewan primitif yang bersimetri radial atau asimetri dan menyimpang dari garis utama evolusi Metazoa, serta merupakan cabang evolusi yang disebut Parazoa. Hewan ini hidup di laut, beberapa di air tawar, tidak aktif, tidak bertangkai, memiliki banyak pori. Sistem pencernaan berlangsung secara intraseluler.
Tubuh porifera masih diorganisasi pada tingkat seluler, artinya tersusun atas sel-sel yang cenderung bekerja secara mandiri. Porifera mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu : tubuh tidak dilengkapi dengan appendiks dan bagian yang dapat digerakkan  ; tubuhnya memiliki penyokong tubuh yang tersusun atas bentuk kristal dari spikula-spikula atau bahan serabut yang terbuat dari bahan organik. Bentuk tubuh sangat bervariasi, yaitu ada yang menyerupai kipas, jambangan bunga, batang, globural, genta, terompet dan lainnya.
Kalau ditinjau dari bahan pembentuk rangkanya dibagi menjadi 3 golongan, yaitu : porifera lunak, porifera kapur, dan porifera silikat. Porifera bersifat holozoik dan saprozoik.makana porifera berupa mikroorganisme (diatome, bakteri protozoa, dan lain-lain) serta bahan-bahan organik yang merupakan lapukan atau sisa-sisa tubuh organisme yang telah mati. Porifera berkembang biak secara seksual maupun secara nonseksual. Perkembangbiakan secara nonseksual dilakuakn dengan membentuk kuncup. Phylum porifera meliputi 10.000 species baik yang sudah menjadi fosil maupun yang masih hidup. Dari sekian species itu terbagi atas 1.400 genera (genera: jamak, genus : tunggal). Atas dasar bahan pembentuk kerangka tubuhnya serta tipe spikulanya Porifera digolongkan menjadi 3 kelas dan 12 ordo. Yaitu kelasCalcarea/porifera kapur, Hexactinellida/porifera silikat dan Demospongia/porifera lunak.
Porifera terletak antara Filum Protozoa dan Filum Coelenterata. Porifera memiliki ciri-ciri khusus, yaitu:
1.      Tubuhnya memiliki banyak pori yang merupakan awal dari sistem kanal yang menghubungkan antara daerah internal dengan daerah eksternal.
2.      Tubuh tidak memiliki apendiks dan bagian yang dapat digerakkan.
3.      Belum mempunyai saluran pencernaan makanan , sistem pencernaan berlangsung secara intraseluler.
4.      Tubuhnya mempunyai rangka penyokong yang terdiri dari spikula-spikula.
5.      Umumnya Porifera hidup di laut.
Pada porifera belum terbentuk jaringan tubuh, sel tubuhnya masi bertindak sendiri-sendiri dalam melakukan fungsinya sebagai salah satu anggota bagian tubuh yang turut bertanggung jawab terhadap hidup matinya individu tubuh tersebut. Porifera tidak dapat digolongkan pada kelompok metazoa tetapi tergolong pada kelompok mesozoa.
Dalam hal ini porifera juga belum mempunyai alat khusus yang digunakan untuk mengeluarkan zat-zat sampah yang merupakan sisa-sisa metabolisme. Dalam penelitian ternyata zat-zat sampah yang berupa butir-butir itu dikeluarkan dari daerah internal tubuhnya oleh sel-sel amoebocyt.
                                       
V. ANALISIS DATA
1. Microciona sp
Klasifikasi
Kingdom  :  Animalia
Phylum     :  Porifera
Classis      :  Demospongia
Ordo         :  Poecriesclerina
Familia     :  Microcronodae
Genus       :  Microciona
Spesies     :  Microciona sp
Sumber : ( Hegner. 1968 )
Microciona termasuk koloni laut yang  banyak ditemukan dilaut. Biasanya hidup di daerah tropis dan subtropis ,spongenya bertanduk dan tidak berspekula serta kerangka tubuhnya terbuat dari bahan khusus spongin. Berbentuk seperti batu kerang dan mengeras dalam tempat yang dangkal atau bagian air laut yang dalam.
Microciona sp. mempunyai kerangka tubuh yang tersusun atas berbagai bentuk spicula dan kadang-kadang juga sponging, bentuk bersemak-semak dengan cabang yang panjang. Sponge tegak bercabang-cabang, Microciona sp. mempunyai ostium dan oskulum. Makanan masuk melalui spongocoel dan ruangan berflagel yang ada coanocyte untuk menyerap zat-zat makanan, sedangkan sisa-sisa makanan dan zat-zat lain keluar lewat oskulum. Spikula terdiri dari  megascleres dan microscleres yang bertipe tetraxon sisten canal leucon.
 Microciona sp. berwarna merah cerah dan hidupnya berkoloni di air yang dalam. Hewan ini memiliki tubuh lunak dan lembek, bercabang seperti ranting, di dalam air berkembang dan  bertambah panjang hingga 15 cm,  tidak mempunyai rangka, walaupun ada yang mempunyai rangka, rangka itu hanya terdiri dari serabut-serabut spongin dengan spikula dari kersik,  serta memiliki sistem saluran yang rumit.  Pada pengamatan terhadap anggota phylum Porifera yaitu Microciona sp. yang mempunyai banyak pori-pori yang mana bentuknya seperti tanduk.

2. Euspongia sp
Klasifikasi
Kingdom  :  Animalia
Phylum     :  Porifera
Classis      :  Demospongiae
Famili       :  Euspongiadae
Genus       :  Euspongia
Spesies     : Euspongia sp
Sumber : (Verma. 2002 )
Habitat Euspongia sp biasanya di laut dan warnanya juga bermacam-macam, misalnya ada yang kelabu, merah, biru, hitam, putih  dan lain-lain yang masih dapat ditembus cahaya, serta biasanya hidup di daerah tropis dan subtropis Porifera bersifat holozoik dan safrozoik. Makanannya berupa mikroorganisme, bahan-bahan organik atau sisa-sisa organisme yang telah mati.
Euspongia sp mempunyai spongia yang lebih kasar, tidak berspekula kerangka tubuhnya khusus terbentuk dari bahan spongin. Merupakan binatang sponsa yang dipakai untuk alat penggosok pada waktu mandi. Dari hasil pengamatan terhadap anggota phylum Porifera, Porifera merupakan hewan berpori karena memiliki lubang-lubang kecil, yang mana tubuhnya tersusun atas banyak sel.

3. Hippospongia sp
Klasifikasi
Kingdom             : Animalia
Phylum                :  Porifera
Classis                  :  Demospongiae
Ordo                     :  Keratosa
Familia                 :  Hippospongiadae
Genus                   :  Hippospongia
Spesies                 :  Hippospongia sp
Sumber : ( Hegner. 1968 )
Hippospongia sp biasanya di temukan di atas dasar karang dengan kedalaman 10-15 m. Berbentuk seperti batu dengan banyak celah. Porifera ini hidup di dasar laut, tidak memiliki spikula dan bertubuh lunak tidak mempuyai rangka, walaupun ada hanya terdiri dari serabut-serabut spongin dengan  dari kersik.
Kerangka tubuh khusus hewan ini terbentuk dari bahan spongin, ditutupi oleh membran tipis yang gelap yang memiliki banyak ruang berflagel. Skeleton terdiri dari serabut spongin, jaringan tidak teratur tanpa spikula. Saluran air tipe leukon dimana air dari ostium masuk melalui saluran menuju ke rongga-rongga yang di batasi koanosit. Dari rongga ini air melalui berbagai saluran lagi menuju ke spongocol dan akhirnya keluar menuju oskolom.

VI.    KESIMPULAN
1.      Phylum porifera memiliki bentuk yang memiliki bentuk tubuh yang bervariasi dengan tipe yang didasarkan atas bahan pembentuk tubuh yaitu porifera lunak, porifera silikat dan porifera kapur.
2.      Jenis hewan porifera ini pada umumnya hidup di laut dan melekat pada obyek lain atau di dasar laut.
3.      Ciri utama Phylum porifera adalah tubuhnya bayak pori. Bentuknya seperti bunga, bola dan bercabang-cabang.
4.      Umumnya habitatnya berada di dasar laut.
5.      Porifera belum memiliki organ. Porifera juga memiliki spikula yang tersusun atas zat kapur dan bahan silikat.
6.      Contoh spesies dari filum porifera adalah Microciona sp, Euspongia sp dan Hippospongia sp.

VII.   DAFTAR PUSTAKA

Halang, Bunda dkk. Penuntun Praktikum Zoologi Invertebrata. Banjarmasin: FKIP UNLAM.

Hegner, Robert.W. & Joseph G.Engemann. 1968. Invertebrates Zoologi. London: The Macmillan Company Collier-Macmilllan Limited.

Jasin, Maskoeri. 1984. Sistematik Hewan Invertebrata dan Vertebrata. Surabaya : Sinar Wijaya.


Verma,PS. 2002. A Manual Of Practical Zoologi Invertebrata. New Delhi : Schand dan Company LTD. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar